Ketika seorang pengacara mengetahui bahwa kliennya berbohong, ia harus menghadapi situasi yang menantang. Pengacara harus mempertimbangkan hak dan kewajiban yang ditetapkan oleh hukum profesi. Kode Etik Pengacara mengatur bahwa pengacara harus memberikan nasihat yang jujur kepada kliennya, tetapi juga menghormati privasi kliennya. Jika klien menolak untuk mengungkapkan pelanggarannya, maka pengacara memiliki kewajiban untuk memberitahu pengadilan dan / atau pihak lawan tentang bukti atau kesaksian palsu.
Ketika seorang pengacara mengetahui bahwa kliennya berbohong, ia harus menghadapi situasi yang menantang. Pertama, pengacara harus mempertimbangkan hak dan kewajiban yang ditetapkan oleh hukum profesi. Kode Etik Pengacara mengatur bahwa pengacara harus memberikan nasihat yang jujur kepada kliennya, tetapi juga menghormati privasi kliennya. Jika klien menolak untuk mengungkapkan pelanggarannya, maka pengacara memiliki kewajiban untuk memberitahu pengadilan dan / atau pihak lawan tentang bukti atau kesaksian palsu.
Selain itu, pengacara juga harus mempertimbangkan kewajiban hukumnya untuk menjaga kerahasiaan kliennya. Undang-Undang Perlindungan Informasi Klien mengatur bahwa pengacara tidak boleh mengungkapkan informasi yang diterimanya dari kliennya tanpa persetujuan klien. Jika pengacara mengungkapkan informasi yang diterimanya dari kliennya tanpa persetujuan klien, maka pengacara tersebut dapat dikenai sanksi.
Pengacara juga harus mempertimbangkan hak kliennya untuk mendapatkan pertolongan hukum yang adil. Kode Etik Pengacara mengatur bahwa pengacara harus menyediakan bantuan hukum yang adil dan bertanggung jawab kepada kliennya. Pengacara tidak boleh menolak untuk membantu kliennya hanya karena kliennya berbohong.
Kesimpulannya, ketika seorang pengacara mengetahui bahwa kliennya berbohong, ia harus menghadapi situasi yang menantang. Pengacara harus mempertimbangkan hak dan kewajiban yang ditetapkan oleh hukum profesi. Jika klien menolak untuk mengungkapkan pelanggarannya, maka pengacara memiliki kewajiban untuk memberitahu pengadilan dan / atau pihak lawan tentang bukti atau kesaksian palsu. Selain itu, pengacara juga harus mempertimbangkan kewajiban hukumnya untuk menjaga kerahasiaan kliennya dan hak kliennya untuk mendapatkan pertolongan hukum yang adil.
